Judul: Nyalakan Api Pancasila
Penulis: Setyo Hajar Dewantoro
Penerbit: Perkumpulan Pusaka Indonesia Gemahripah
ISBN: 978-623-09-6166-3
Jumlah Halaman : xiv + 203 halaman
Tahun cetak: 2023
Ketika Pancasila hanya dipahami sebagai teks hafalan, sejatinya kita telah kehilangan “api”-nya. Buku Nyalakan Api Pancasila karya Setyo Hajar Dewantoro hadir untuk menyalakan kembali nyala api itu—bukan sekadar sebagai dasar negara, tetapi sebagai jalan hidup yang menuntun kita menuju kejayaan peradaban Nusantara yang pernah gemilang.
Saya yang pernah hidup selama masa orde baru sering diajari untuk Hening Cipta saat upacara bendera, tapi ternyata bukan itu maksud Hening Cipta sesungguhnya. Mengheningkan cipta bukan mengenang para pahlawan yang bahkan kita tidak tahu apakah dia pahlawan yang benar atau tidak. Hening Cipta dijabarkan dengan detail di buku ini, sepadan dengan kata samadi atau meditasi, yang merupakan intisari dari semua ajaran spiritual. Dalam Hening Cipta, pikiran disambungkan dengan Rasa Sejati, menyelami Tuhan yang nyata dengan anugerah-Nya lewat Kasih-Nya. Kita ada dalam kesadaran kesatuan yang Agung. Hening Cipta akan memurnikan jiwa-raga kita sehingga tidak ada lagi tabir antara kita dengan Tuhan. Hanya dengan Hening Cipta keagungan bangsa Nusantara bisa dibangkitkan.
Begitulah yang disampaikan Setyo Hajar Dewantoro atau biasa disapa Mas Guru. Membaca buku ini, saya seperti diingatkan, lagi dan lagi, bahwa pemahaman kognitif atau hafalan teoretis tentang nilai-nilai Pancasila saja tidak cukup untuk menghidupkan kembali jati diri bangsa. Pentingnya Hening Cipta, menempatkan Pancasila sebagai jalan spiritual yang dapat memurnikan jiwa dan raga saya pribadi, maupun masyarakat Indonesia.
Nilai-Nilai Luhur Masa Lalu
Secara faktual bangsa Indonesia mendeklarasikan kemerdekaan sebagai negara yang berdaulat secara politik pada tahun 1945. Namun, bangsa Indonesia tidak bisa dikatakan merdeka seutuhnya karena belum sepenuhnya berbudaya sesuai jati diri sebagai bangsa Nusantara yang Agung. Jika kita mau menengok jauh ke belakang sampai ribuan tahun yang lalu, bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, bangsa yang mempunyai peradaban yang luhur.
Dari buku ini, saya juga dibukakan mata tentang sejarah keluhuran bangsa kita. Jejak-jejak peradaban Nusantara yang luhur masih dapat disaksikan sampai saat ini. Jejak berupa candi yang megah di berbagai tempat, keris, batik, subak dan masih banyak hal lainnya membuktikan bahwa peradaban yang luhur itu benar adanya. Ini membuktikan bahwa di masa lalu bangsa Indonesia mempunyai lima hal. Tanpa lima hal ini, candi-candi yang megah itu tidak akan terbangun.
Pertama, kesadaran spiritual yang tinggi karena semua candi adalah mandala, pusat energi Kosmik. Kedua, candi bisa dibangun hanya dengan teknologi yang memadai. Tanpa penguasaan teknologi, kita tidak akan bisa membangun candi. Hal tersebut adalah hoaks yang mengalihkan kita dari pengertian yang sesungguhnya, tentang keberdayaan nenek moyang di masa lalu. Ketiga, bangsa Nusantara mempunyai cita rasa yang tinggi dan mempunyai rasa seni yang luhur. Keempat, candi-candi yang megah tersebut tidak bisa dibangun tanpa kemampuan ekonomi. Dan, kelima, stabilitas politik, keharmonisan politik menjadi kunci untuk mendukung pembangunan monumental seperti candi.
Mas Guru menekankan bahwa kesadaran spiritual menjadi pondasi dari semua pilar lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa peradaban tinggi tidak dapat terwujud tanpa keunggulan spiritual.
Halaman demi halaman buku ini mengajak saya untuk optimis dan kembali mengaplikasikan nilai-nilai luhur yang telah dipraktikkan leluhur bangsa. Mas Guru menegaskan bahwa mustahil bagi bangsa Indonesia untuk kembali mencapai kejayaan tanpa mempraktikkan Hening Cipta sebagai landasan.
Buku Nyalakan Api Pancasila layak dibaca oleh siapa saja yang peduli terhadap masa depan bangsa dan menginginkan perubahan nyata. Buku ini tidak hanya menawarkan pandangan baru, tetapi juga memberikan langkah konkret untuk kembali membangun Indonesia yang Gemah Ripah Loh Jinawi Tata Tentrem Kerta Raharja.
Baca juga artikel lainnya di sini.
Irma Rachmi
Kader Pusaka Indonesia wilayah DKI Jakarta – Banten