Indonesia kaya dengan nilai-nilai kearifan lokal yang memberi warna pada keberagaman tata nilai luhur masyarakat sesuai dengan daerahnya masing-masing. Salah satu bentuk kearifan lokal yang diwarisi masyarakat Angkola Mandailing di Tapanuli Selatan adalah Poda Na Lima, yaitu pedoman hidup yang menjadi tuntunan moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari. Poda Na Lima juga dianut masyarakat di tanah Batak Mandailing, Padang Lawas, dan Padang Lawas Utara.
Isi Poda Na Lima:
- PAIAS ROHAMU (BERSIHKAN HATIMU)
Ajaran ini menekankan pentingnya membersihkan hati dari sifat buruk seperti iri hati (padao gut-gut), dengki (padao dokki), dusta (padao bukkak/gabus), dan tipu daya (padao paoto-otohon), dan ingat bahwa kematian itu ada (ingot hamatean). Dalam konteks pembelajaran spiritual murni di Persaudaraan Matahari, pembersihan hati sepadan dengan pemurnian jiwa, dengan pemberesan segala sisi gelap di dalam diri, luka batin, watak angkara, jejak dosa, ilusi, dan terbebas dari jejak kuasa kegelapan. lani hidup. - PAIAS PAMATANGMU (BERSIHKAN BADANMU)
Tubuh harus dijaga dengan baik, tidak dirusak, dan diberikan asupan nutrisi makanan dan minuman yang selaras dan dibutuhkan oleh tubuh serta diberi ruang untuk bergerak atau berolahraga sesuai kebutuhan. Poin ini mendorong kita agar berdisiplin dalam menjaga kesehatan dan kebersihan diri agar tubuh tetap bugar untuk berbuat kebaikan. - PAIAS PARABITONMU (BERSIHKAN PAKAIANMU)
Tubuh harus dihargai dengan mengenakan pakaian yang bersih dan harum. Pakaian juga merupakan perwujudan seni artistik, melambangkan filosofi kehidupan di setiap helai benang yang dipintal menjadi pakaian. Pakaian menunjukkan penghormatan terhadap diri sendiri dan orang lain. - PAIAS BAGASMU (BERSIHKAN RUMAHMU)
Rumah merupakan tempat kita berteduh, bercerita, bersukacita, menebar kasih murni bersama sanak keluarga. Dengan menjaga kebersihan, kerapian, keasrian, dan keindahan rumah membuat orang yang tinggal di dalamnya menjadi nyaman. Rumah juga dilambangkan sebagai pencerminan bagi orang yang di dalamnya – cinta kebersihan atau sebaliknya. Rumah dapat dijadikan sebagai simbol atau corak kearifan lokal dalam berbudaya, tentang bagaimana seseorang mengenal diri dan adat istiadatnya melalui tatanan rumah atau lebih cinta dengan budaya impor luar negeri. Rumah yang bersih menciptakan ketenangan dan keharmonisan. Poin ini mengajarkan tanggung jawab dalam menjaga lingkungan tempat tinggal dan kehidupan yang teratur. - PAIAS PAKARANGANMU (BERSIHKAN PEKARANGANMU/LINGKUNGANMU)
Etnis Angkola-Mandailing juga mengedepankan kebersihan lingkungan. Lingkungan yang bersih akan menciptakan kenyamanan di sekitarnya. Namun tidak hanya itu, makna yang lebih dalam mengajak kita agar peduli dengan lingkungan kita, tidak merusak alam. Dalam bertani, memuliakan Ibu Bumi yang telah memberi kehidupan kepada manusia sehingga metode pertanian yang dipilih adalah metode pertanian selaras alam – menggunakan pupuk organik dan tidak menggunakan pupuk kimia sintetis yang justru merusak tanah. Tidak mencemari sungai dengan membuang sampah sembarangan dan tidak membabat hutan karena kepentingan egoistik. Merusak tatanan lingkungan saat ini demi kepentingan egoistik jangka pendek akan berdampak buruk bagi anak cucu kita.
Baca juga: Tari Banjar Kemuning: Warisan Seni Budaya Jawa Timur yang Terus Hidup
Dengan mempraktikkan ajaran ini, seseorang dapat memurnikan jiwa melalui keheningan. Hening/meditasi merupakan kunci dalam membereskan segala sisi gelap di dalam diri. Hening/meditasi dalam spiritual murni, yakni dengan meresapi, menikmati, dan merasakan nafas yang natural sepanjang waktu. Dengan keheningan, jiwa kita mengalami pemurnian jiwa. Disertai tindakan yang menjaga kesehatan tubuh dan lingkungan, serta menciptakan kehidupan yang lebih selaras. Pada akhirnya, ajaran ini membawa kita menuju kehidupan yang lebih harmonis, berbudaya, dan peduli terhadap alam. Saatnya kita menerapkan Poda Na Lima dalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik.
Nasihat luhur Poda Na Lima ini sejalan dengan nilai yang diusung Pusaka Indonesia, yakni hening, beraksi, dan mencipta mahakarya. Dimulai dari membereskan diri dari segala sisi gelap dengan jalan keheningan sehingga terjadi pembersihan hati atau pemurnian jiwa. Jiwa yang telah murni akan terhubung kepada Ilahi di relung hati, menuntun kita ke jalan yang selamat, dan menciptakan kebahagiaan yang sejati. Mempraktikkan sikap hidup yang menjaga kesehatan tubuh, Menjaga kesehatan tubuh dan lingkungan, Sehingga dampaknya akan menarik medan energi yang selaras. Akal, pikiran, dan tubuh menjadi sangat sehat, yang berlanjut pada gerakan bersama dalam ketulusan paripurna. Berbudaya kembali sesuai dengan jati diri, memberikan kontribusi terbaik sesuai peran dan talenta, dan timbul rasa menyayangi serta menjaga Ibu bumi. Pusaka Indonesia adalah lembaga non-profit yang bergerak di banyak bidang yang tujuan luhurnya adalah menciptakan kehidupan surgawi, Indonesia Surgawi, dan Bumi Surgawi. Mari bergerak bersama.
Baca juga: Menelusuri Kembali Kegemilangan Kerajaan Majapahit
Leo Kusuma
Kader Pusaka Indonesia wilayah Sumatera-Batam