Skip to main content

Di tengah tren makanan cepat saji yang kian digemari, perlu disadari bahwa sebagian besar produk tersebut mengandung bahan sintetis dan rendah kandungan alami. Karena itu, kewaspadaan terhadap dampaknya bagi kesehatan menjadi hal penting. Kebiasaan makan yang kurang sehat ini tidak jarang menimbulkan gangguan seperti radang tenggorokan, serta secara perlahan bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh. 

Untuk itu, menjaga keseimbangan pola hidup perlu menjadi prioritas. Memperhatikan asupan makanan dan minuman, membatasi konsumsi 5P sintetis (penyedap rasa, pewarna, pemanis, pengawet, dan pengental), serta mengonsumsi herbal alami secara teratur, dapat menjadi langkah sederhana yang memberi manfaat nyata bagi kesehatan.

Namun, minuman herbal atau yang lebih dikenal dengan nama ‘Jamu’ – seringkali dipandang sebelah mata karena stigma negatifnya. Banyak yang menganggap jamu pahit, sehingga mengonsumsi jamu dianggap sebagai pengalaman yang tidak menyenangkan. Akibat persepsi tersebut, banyak orang beralih ke obat-obatan kimia yang dianggap lebih praktis dan dampaknya lebih cepat, meskipun memiliki efek samping yang belum sepenuhnya diketahui. Padahal, jamu merupakan resep herbal leluhur Nusantara yang patut kita banggakan dan lestarikan.

Baca juga: Mengurai Manfaat Holistik Tanaman Herbal

Buku Jamu: Resep Kuna untuk Manusia Modern yang diterbitkan Pusaka Indonesia, memuat sejumlah resep ramuan herbal yang berguna untuk konsumsi sehari-hari. Beberapa resep yang dapat dicoba, yang juga terdapat dalam buku saku Kelas Dasar Meramu Jamu bersama dr Prapti Utami, adalah sebagai berikut: 

Jamu Flu, Batuk, dan Demam

Bahan:

  • Jahe 2 ruas, memarkan
  • Kencur 2 ruas, memarkan
  • Temulawak 1 ruas, iris tipis
  • Kunyit 1 ruas, iris tipis
  • Sereh 1 buah, geprek lalu iris
  • Asem jawa, 1 sdm
  • Gula aren, 1 sdm
  • Air 400 ml

Cara membuat:

  1. Didihkan air, masukkan seluruh bahan herbal
  2. Kecilkan api dan rebus 15-30 menit
  3. Tambahkan gula aren, aduk rata, lalu matikan api

Jamu untuk Meningkatkan Kebugaran

Bahan:

  • Teh hitam 1 sdm 
  • Sereh 1 buah, geprek lalu iris
  • Kayu manis 1 jari
  • Gula aren sesuai selera
  • Air 3 gelas

Cara membuat:

  1. Rebus air bersama dengan teh, sereh, dan kayu manis.
  2. Setelah mendidih masukkan gula aren, lalu aduk rata.
  3. Diamkan hingga dingin, lalu saring.

Jamu Daya Tahan Tubuh

Bahan:

  • Jahe 1 ibu jari
  • Pegagan 1 jumput
  • Temulawak 1 iris
  • Gula aren secukupnya
  • Air 300 ml

Cara membuat:

  1. Didihkan air lalu masukkan jahe dan temulawak yang sudah diiris kecil.
  2. Kecilkan api, rebus 10 menit lalu masukkan pegagan dan rebus lagi 5 menit.
  3. Tambahkan gula aren, aduk rata.
  4. Matikan api.

Jamu Mengatasi Nyeri Sendi

Bahan:

  • Jahe 2 ruas jari, iris/memarkan
  • Sereh 2 buah, memarkan lalu iris
  • Kencur 1 jari, iris tipis
  • Daun sendok/anting-anting 1 jimpit
  • Gula aren secukupnya
  • Air 300 ml

Cara membuat:

  1. Didihkan air, masukkan bahan rimpang dan sereh
  2. Kecilkan api rebus 10 menit, masukkan daun sendok/anting-anting dan rebus la
  3. Masukkan gula aren, aduk rata lalu matikan api

Tips dan Aturan Minum Jamu

Retno Sulistyowati, Acaraki/Peracik Jamu dari Warisan Otentik berbagi tips dan aturan dalam minum jamu:

  • Jamu bisa diminum panas, hangat, atau dingin.
  • Jamu yang sudah disimpan di kulkas, bila ingin diminum hangat, maka cukup panaskan asal hangat saja.
  • Jamu flu, batuk, dan demam diminum 3-4 kali sehari jika sedang tidak enak badan.  Sedangkan untuk resep jamu lainnya bebas diminum kapan saja saat tubuh membutuhkan.
  • Jamu flu, batuk, dan demam bisa juga diminum untuk daya tahan tubuh 1x sehari.

Jika dikonsumsi dengan takaran yang sesuai dan cara pengolahan yang tepat, jamu herbal bukan hanya aman, tetapi juga memberikan khasiat luar biasa tanpa menimbulkan ketergantungan. Berbeda dengan obat kimia, jamu bekerja secara alami membantu tubuh menyeimbangkan fungsinya.

Inilah mengapa minuman herbal tradisional tetap relevan bagi manusia modern: sederhana, alami, dan menjadi cara bijak menjaga kesehatan jangka panjang.

 

Ni Kadek Ayu Rinawati
Kader Pusaka Indonesia Wilayah Bali dan Sekitarnya